Bahan bakar minyak jenis premium langka di 12 kabupaten dan kota di sulawesi tenggara. Kelangkaan menyebabkan antrian panjang kendaraan disetiap spbu. Selain faktor keterlambatan pasokan, kelangkaan juga diduga akibat permainan oknum pedagang yang membeli bbm subsidi lalu dijual kenon subsidi.
Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (spbu) di sejumlah kabupaten disulawesi tenggara mulai kehabisan stok. sejak sepekan bahan bakar minyak jenis premium itu mulai langka. dari spbu yang ada disejumlah kabupaten bahkan tidak memiliki stok.
Tidak ada alternatif lain mencari bahan bakar untuk warga, bbm penganti seperti pertamax atau beli di eceran harganya mahal. jika kehabisan bensin mereka terpaksa mendorong hingga ke spbu. beberapa warga bahkan terlihat mengantri sejak pagi hari. Menurut salah seorang sopir angkot amran aman, bensin mulai langka, informasi yang mereka dengar karena faktor keterlambatan pasokan dispbu. “sa sudah keliling spbu tapi tidak ada, ini gara-gara pasokan terlambat kata orang spbu,keluhnya”.
Sementara itu spbu yang masih memiliki stok diserbu warga. akibatnya terjadi antrian panjang kendaraan mobil dan sepeda motor. tidak hanya didalam areal spbu namun meluber hingga kejalan-jalan protokol hingga mencapai satu kilometer meskipun spbu belum melakukan pengisian.
Faktor kelangkaan premium disejumlah daerah umumnya sama, yaitu alasan keterlambatan pasokan bbm. sementara itu alasan lain yang dijuga dijelaskan oleh kepala depot pertamina kabupaten kolaka, jhonny dz. adalah perilaku pembeli yang membeli bbm subsidi dalam jumlah banyak lalu dijual kembali ke non subsidi. “ada oknum yang bermain, mengambil bbm subsidi untuk dijual ke orang lain”.
Hingga berita ini diturunkan kelangkaan masih terjadi. bisa jadi isu pemberlakuan bbm non subsisi oleh pemerintah mempengaruhi perilaku konsumen. akibatnya warga mulai resah dengan penarikan subsidi bbm tersebut, padahal masih keputusan tersebut belum final.
Arwan Ganda Saputra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar